Sejarah Dan Makna Doa Angelus
Apa itu Doa Angelus?
Merupakan doa yang dilambungkan bagi Allah yang telah mengutus Putra-Nya
menjadi manusia melalui Bunda Maria. Doa ini disebut Doa Angelus karena
bermula dari Salam dan kabar sukacita yang disampaikan oleh Malaikat
(Latin: Angelus) kepada Maria, dan dalam rumusan bahasa Latinnya Angelus
adalah kata pertamanya (Angelus domini nunciavit Mariae: Malaikat Tuhan memberi kabar kepada Maria). Karena ada peristiwa awal ini (fiat
Bunda Maria: kesediaan dan kemantapan iman Bunda Maria), kita
mengetahui Paskah Kristus. Doa Angelus ini didoakan 3 kali sehari, yaitu
pagi (jam 6), siang (jam 12), dan sore (jam 6).
Doa ini mempunyai 2 rumusan yakni rumusan untuk dipakai pada masa Paskah dan rumusan UNTUK MASA DI LUAR Paskah.
Di Indonesia doa ini mulanya penggunaannya masih terbatas pada kalangan kaum religius dan rohaniawan-rohaniwati.
Akhir-akhir ini, doa Angelus sudah semakin sering didoakan oleh umat awam..
Sejarah Kebiasaan Mendoakan Doa Angelus
Kebiasaan mendoakan Doa Angelus sudah berlangsung sejak abad ke-13.
Adalah Santo Bonaventura dalam sidang umum Ordo Fransiskan menetapkan
bahwa setiap senja dibunyikan lonceng
agar para biarawan Fransiskan dan awam membiasakan diri menyampaikan
salam kepada Yesus, yang adalah Allah yang menjadi manusia melalui rahim
Maria. Dan setiap malam hari lonceng yang sama dibunyikan
lagi untuk mengingatkan para biarawan dan awam akan kasih Allah yang
nyata dalam Yesus dan kepengantaraan Maria dalam karya keselamatan
Allah.
Kebiasaan berdoa dari para biarawan dan awam tersebut terus dilakukan
dan berkembang hingga abad ke-14. Pada awal abad ini, lonceng “Ave
Maria” (artinya saatnya menaikan Doa Angelus) ini bahkan sudah dilakukan
juga pada pagi hari. Pada abad ke-14 ini di Prancis dibiasakan juga untuk membunyikan lonceng “Ave Maria” ini pada siang hari.
Waktu siang ini awalnya dilakukan hari Jumat saja, lama-kelamaan
dilakukan setiap hari. Selanjutnya di Jerman dan Italia kebiasaan ini
juga dilakukan. Doa atau lonceng siang hari tersebut dimaksudkan
mengenang sengsara Yesus.
Doa Angelus, pada abad ke-13, sudah berbentuk doa yang terdiri dari
tiga Salam Maria dan ditambah doa-doa lain. Kemudian pada abad ke-16,
Paus Pius V merevisi dan melengkapi sampai menjadi seperti yang kita
kenal saat ini. Dalam ensiklik “Marialis Cultus”, Paus Paulus VI
menyatakan bahwa Doa Angelus meskipun telah berabad-abad tetap tak
ternilai dan tak berubah karena nilai kontemplasi dalam misteri
inkarnasi Sabda Allah, salam Malaikat Gabriel kepada Maria. Paus ke-264,
Yohanes Paulus II, menyatakan bahwa Doa Angelus adalah sangat
sederhana, berasal dari injil, asal-muasalnya dari doa perdamaian, dan
sesuai misteri paskah. Karena itu, Paus Yohanes Paulus II menekankan
bahwa Doa Angelus tidak perlu diubah lagi.
Makna Doa Angelus
Doa Angelus jam 6 pagi
Menghormati kebangkitan Kristus.
Yesus yang telah bangkit dan bersama Kristus kita memulai dari dengan semangat kebangkitan.
Doa Angelus jam 12 siang
Menghormati sengsara Kristus.
Di tengah pekerjaan kita yang berat, kita senantiasa ingat Kristus yang telah berkorban bagi kita.
Doa Angelus jam 6 sore
Menghormati Inkarnasi Allah menjadi manusia.
--------------------------------------------------
Lonceng gereja dibunyikan berfungsi sebagai tanda untuk memberitahukan
dan mengingatkan umat (biarawan dan awam) bahwa pada jam-jam (dimana
lonceng dibunyikan) tersebut segera dilakukan menaikan doa yang telah
ditentukan atau yang sudah biasa dinaikan. Dalam hal ini adalah
mendoakan Doa “Ave Maria” dari Malaikat ini atau “Angelus”.
No comments:
Post a Comment