Entah mengapa makan malam yang disiapkan Mama malam itu, sepotong roti
bakar gosong dan setoples selai. Aku tak berani berkata apa-apa, hanya
mematung menatap roti gosong itu. Sementara Papa dengan santai langsung
melahap roti gosong tersebut.
Dan, aku tak pernah lupa kalimat yang diucapkan Papa saat itu,
"Sayang, aku suka roti bakar gosong,"
Jelas saja aku heran. Bagaimana bisa Papa bilang kalau ia suka roti yang sudah gosong.
Usai makan malam, diam-diam aku bertanya pada Papa karena penasaran, "Apakah Papa benar-benar suka roti gosong tadi?"
Papa merangkul aku lalu berkata. "Mamamu seharian penuh bekerja dan ia pasti sangat lelah. Sepotong roti gosong tak akan pernah melukai hati, tapi kamu pasti tahu apa yang lebih menyakitkan daripada itu?"
Aku hanya bisa menggeleng. Dan Papa berkata lagi, "Yang lebih menyakitkan adalah kata-kata yang menyinggung perasaan,"
Lalu Papa melanjutkan, "Kau tahu, tak semua hal dan orang di dunia ini sempurna. Maka belajarlah untuk menerima kelemahan dan kekurangan orang lain. Tak memperdebatkan hal yang sepele dan tidak prinsipil. Itulah kunci hubungan yang kekal harmonis"
"Hidup terlalu berharga untuk diisi dengan kata-kata kasar mengumpat, rasa kesal, benci, dan kecewa".
Mari kita isi benak dan hati kita dengan cinta tanpa syarat, tanpa kecuali...
Sumber KAJ
Dan, aku tak pernah lupa kalimat yang diucapkan Papa saat itu,
"Sayang, aku suka roti bakar gosong,"
Jelas saja aku heran. Bagaimana bisa Papa bilang kalau ia suka roti yang sudah gosong.
Usai makan malam, diam-diam aku bertanya pada Papa karena penasaran, "Apakah Papa benar-benar suka roti gosong tadi?"
Papa merangkul aku lalu berkata. "Mamamu seharian penuh bekerja dan ia pasti sangat lelah. Sepotong roti gosong tak akan pernah melukai hati, tapi kamu pasti tahu apa yang lebih menyakitkan daripada itu?"
Aku hanya bisa menggeleng. Dan Papa berkata lagi, "Yang lebih menyakitkan adalah kata-kata yang menyinggung perasaan,"
Lalu Papa melanjutkan, "Kau tahu, tak semua hal dan orang di dunia ini sempurna. Maka belajarlah untuk menerima kelemahan dan kekurangan orang lain. Tak memperdebatkan hal yang sepele dan tidak prinsipil. Itulah kunci hubungan yang kekal harmonis"
"Hidup terlalu berharga untuk diisi dengan kata-kata kasar mengumpat, rasa kesal, benci, dan kecewa".
Mari kita isi benak dan hati kita dengan cinta tanpa syarat, tanpa kecuali...
Sumber KAJ
No comments:
Post a Comment