Saturday, 4 July 2015

Suster Nirmala, pengganti Ibu Teresa, wafat di usia 81 tahun

23/06/2015
Mendiang Suster Nirmala Joshi

Suster Nirmala Joshi MC, yang menggantikan Ibu Teresa sebagai kepala Kongregasi Misionaris Cinta Kasih (MC), meninggal pada Selasa di Kolkata, pada usia 81 tahun.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan rasa “belasungkawa mendalam”, seraya mengatakan dia merasa “sedih” dengan wafatnya Suster Nirmala.

“Hidup Suster Nirmala dikhususkan untuk pelayanan, merawat orang miskin dan kurang mampu,” kata Modi melalui Tweeter-nya.
Ketua Menteri Mamata Banerjee di Bengal Barat juga menyampaikan belasungkawa melalui Tweeter-nya dengan mengatakan: “Kolkata dan dunia merasa kehilangannya.”
Biarawati itu terpilih sebagai superior jenderal kongregasi MC pada usia 63 tahun, pada Maret 1997, enam bulan sebelum Ibu Teresa wafat.
Dia menyelesaikan dua periode – enam tahun, dan terpilih untuk masa jabatan ketiga tahun 2009, tapi dia menolak karena masalah kesehatan. Peraturan MC hanya memungkinkan dua periode sementara jabatan ketiga memerlukan persetujuan Paus.
“Dia meneruskan warisan Ibu Teresa, warisan kasih dan pelayanan kepada termiskin dari yang miskin melalui para biarawatinya di seluruh dunia,” kata Uskup Agung Thomas D’Souza dari Kolkata, biara pusat MC seluruh dunia.
Dia adalah anak kedua di antara 11 bersaudara dari keluarga Hindu Nepal yang menetap di negara bagian Bihar di India. Lahir sebagai Kusum (bunga) pada 23 Juli 1934, ia lulus dari Sekolah Tinggi Perempuan Patna, dikelola oleh biarawati Karmel.
Dia mengatakan kepada media bahwa panggilan mulai muncul saat dia tinggal asrama perguruan tinggi di Patna, ketika dia melihat pendampingnya beragama Hindu berlutut untuk berdoa dan membuat tanda salib. Dia saat itu berusia 16 tahun.
Putri seorang perwira militer itu menjadi seorang Katolik tahun 1958 pada usia 23 tahun. Dia bergabung dengan Kongregasi MC sebulan kemudian.
Keluarganya tidak suka dengan konversi, katanya kepada ucanews.com dalam sebuah wawancara. Namun, adiknya Bindu juga menjadi seorang Katolik dan bergabung dengan biarawati Karmel.
Sekarang Beata Teresa memilih dia sebagai pendamping ketika dia mengunjungi Tiongkok tahun 1993 dan Vietnam tahun 1995, ketika media massa dunia mulai memproyeksikan biarawati India sebagai kemungkinan pengganti Ibu Teresa.
Suster Nirmala bergabung dengan kongregasi kontemplatif itu, dimana para biarawati menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam doa di hadapan Sakramen Mahakudus, dan “melanjutkan hidup dalam kesederhanaan, doa, dan pelayanan”, kata Uskup Agung D’Souza.
Sebagai superior jenderal, “suster ini menghabiskan setiap hari Kamis untuk berdoa”, kata Uskup Agung D’Souza.
Uskup agung itu mengatakan kematiannya adalah kerugian bagi Gereja di Kolkata, tapi “kami yakin kami memiliki seorang suci di surga untuk berdoa bagi kita”.
Sumber: ucanews.com

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger